Membantu
sesama manusia, apapun agama dan rasnya, adalah ajaran yang bersifat
universal. Akan tetapi, kepekaan untuk mengulurkan tangan saat melihat
atau mendengar kesulitan yang dialami oleh orang lain ternyata tidak
dengan begitu saja berkembang pada jiwa manusia. Dibutuhkan proses
latihan dan sentuhan pendidikan. Dunia pengasuhan anak walau
bagaimanapun mewadahi tugas ini.
Mengapa kepekaan membantu menjadi penting dimiliki seorang anak?
Alasannya bisa ditarik dari
beberapa sudut pandang, mungkin ajaran agama, mungkin humanisme, atau
mungkin untuk kebutuhan timbal-balik agar mereka juga diperlakukan baik
oleh orang lain.
Apapun motivasinya, jiwa
membantu/jiwa relawan atau jiwa volunteer akan memberi anak-anak
kualitas diri yang luar biasa. Persoalan kehidupan menjelma di berbagai
sudut, tanpa jiwa volunteer, semuanya akan selalu berakhir bak kehidupan
rimba, di mana ego meraja, dan kaum tertindas makin terlindas, sehingga
keadilan pun makin menjauh dari kehidupan manusia.
Semakin banyak anak yang terdidik
dan terasuh dengan nilai-nilai sosial maka akan ada harapan di masa
depan, mereka akan menjadi pionir untuk terwujudnya masyarakat yang
saling menolong dan bukan saling menguasai demi kepuasan ego.
Memulai dari Rumah
Frasa "memulai dari rumah"
mungkin kelihatan klise. Namun sungguh tak dapat kita pungkiri, semua
kebiasaan memang berawal dari rumah, dan jika kebiasaan baik yang
diajarkan, maka hal itu akan melekat menjadi akhlak.
Orang tua adalah teladan pertama
dalam persoalan kebiasaan, dan banyak hal-hal kecil yang bisa
dicontohkan orang tua dalam rangka menumbuhkan jiwa volunteer pada anak.
Misalnya saja:
- Mengunjungi tetangga atau kerabat yang sakit.
- Mengirimkan makanan pada anak-anak panti asuhan atau janda tua yang tak berpenghasilan.
- Mengasuh selama beberapa jam anak tetangga yang orang tuanya sedang sakit.
- Mengunjungi panti jompo untuk membacakan buku pada para lansia.
- Mengajarkan keterampilan yang dikuasai pada anak-anak jalanan atau ibu-ibu yang kehilangan pekerjaan.
- Mengijinkan anak-anak sekitar rumah untuk membaca buku koleksi anak-anak kita.
- Menyuguhkan minuman pada pedagang keliling yang singgah di teras rumah kita.
- Mengajari anak menanam pohon dan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan peduli lingkungan, semisal kerja bakti di kampung.
Contoh aktivitas-aktivitas kecil
tersebut lambat laun akan mewarnai kehidupan keluarga dan mencelup jiwa
anggota keluarga pada sebuah kenikmatan spiritual tersendiri.
Jiwa volunteer akan selalu
dibutuhkan sepanjang zaman, untuk mengentaskan kemiskinan, mengentaskan
kebodohan, dan memperbaiki kualitas lingkungan tempat manusia hidup.
0 komentar:
Posting Komentar